Laporan Ikhtiologi "Sistem Urogenital"
LAPORAN
PRAKTIKUM
SISTEM UROGENITAL
Oleh:
Kelompok 10
Rachmawati Hartini
(H1K013014)
Dewi Suci Indah (H1K013026)
Muhammad Rifat
Muharam (H1K013044)
Muhammad Riski
Ardianto (H1K013050)
Asisten : Mellia
Indriani
JURUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sistem
urogenitalis adalah gabungan dari sistem urinari atau sistem pengeluaran dan
sistem genital atau sistem reproduksi. Sistem urinari mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme berupa ammoniak (NH3) dan yang lainnya dalam bentuk urine melalui
ginjal sebagai organ utamanya. Sistem genitalis ikan dapat membedakan jenis
kelaminnya melalui gonadnya, jika gonadnya berwarna putih maka ikan berjenis kelamin jantan dan jika gonad
berwarna kuning kecoklatan maka ikan berjenis kelamin betina.
Praktikum
kali ini menggunakan ikan nilem (Osteochilus hasselti)
yang
sudah matang gonad. Hal ini dapat memudahkan praktikan dalam melakukan
peneliatian. Terutama untuk membedakan apakah ikan itu jantan atau betina serta
dapat mempermudah praktikan dalam melihat ciri-ciri dari gonad jantan dan
betina.
Ikan Nilem (Osteochilus
hasselti) merupakan ikan endemik Indonesia
yang hidup di sungai-sungai, danau dan rawa-rawa, tersebar merata di pulau Jawa,
Sumatera dan Kalimantan. Sejalan dengan
perkembangan ikan tersebut kemudian dibudidayakan di kolam-kolam untuk tujuan
komersial. Habitat asli dari Ikan Nilem yaitu di daerah beriklim sedang, dengan suhu
berkisar 18-28 ºC dan pH antara 6.0-7.0 dengan kandungan oksigen
terlarut yang cukup tinggi. Ikan Nilem
juga banyak dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan dapat
dikonsumsi oleh manusia karena mengandung gizi serta protein
yang tinggi. Selain memiliki nilai ekonomis, Ikan Nilem juga berperan dalambiocleaning
agentkarena sifatnya yang suka memakan detritus dan perifeton sehingga ikan ini digunakan untuk membersikan keramba jaring apung (Cholik et
al, 2005).
1.2
Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui organ-organ
yang berperan dalam ekskresi dan reproduksi. Praktikum ini dipelajari
organ-organ yang berperan dalam ekskresi seperti ginjal dan saluran urinari,
serta organ reproduksi seperti testes dan ovarium pada ikan nilem (Osteochilus hasselti).
II.TINJAUAN
PUSTAKA
Organ
utama dari sistem pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme adalahginjal (ren),
tetapi ada juga pembuangan sisa-sisa metabolisme melalui usus dan kulit. Pembuangan
sisa-sisa metabolisme terutama melalui insang dan ginjal.Bahan yang dibuang
tersebut sebagian besar berbentuk ammoniak (NH3)dan yang lainnya dalam bentuk
urine. Ammoniak merupakan hasil sisa daripenguraian asam amino dan bersifat
sangat toksik. Toksisitas NH3 ini dapatdikurangi dengan cara merubahnya menjadi
persenyawaan lain seperti urea,asam urat, atau trimetil oksida (TMO), atau
dengan pengenceran dalam air yang cukup. Organ-organ yang termasuk ke dalam
sistem uropoetica adalah ginjal (ren),
ureter, kantung urine, dan uretra.
Ginjal
pada ikan terdapat sepasang, berwarna
merah kehitaman. Ginjal terletak di luar
ruang peritoneum, menempel di bawah tulang punggung memanjang dari dekat anus
ke arah depan hingga ujung rongga perut, bentuknya tidak jelas. Ginjal
berfungsi untuk mengeluarkan ammonia dan persenyawaan-persenyawaannya yang
non-toksik.
Ureter
(ductus mesonephridicus atau saluran Wolffian) merupakan tempat mengalirnya
urine (air seni) yang berasal dari ginjal. Ginjal terdapat di pinggiran dorsal rongga badan dan
menuju ke belakang. Ureter ikan jantan merupakan tabung (tubulus) yang pendek,
terentang dari ujung belakang ginjal sampai kantung urine, sedangkan pada ikan
betina ia menuju ke sinus urogenitalia.
Kantong
urine (vesica urinaria) merupakan lanjutan dari ureter kiri dan kanan. Ureter merupakan tempat penampungan urine sebelum
dikeluarkan. Beberapa jenis ikan memiliki kantong urine dapat dilihat dengan
jelas terletak dekat anus dan bentuknya menyerupai kantung kecil.
Urethra
merupakan saluran yang pendek. Uretra berasal dari kantong urine dan menuju ke
porus urogenitalia. Uretra merupakan jalan keluar urine dari dalam tubuh.
Sistem
kelamin pada ikan dapat dibedakan atas sistem kelamin betina dan sistem kelamin
jantan. Sistem kelamin
ikan bertulang sejati pada
betina disusun oleh ovarium dan saluran telur. Ovarium umumnya ada dua buah.
Ovarium tampak seperti agar-agar yang jernih dan terdapat bintik-bintik karena
berisi sel telur (ova). Alat penggantung padaovarium disebut mesovarium. Saluran telur (oviduct) merupakan saluran tempat lewatnya ovum.
Saluran telur sangat pendek dan bersatu pada bagian belakangnya untuk
selanjutnya bermuara pada porus genitalia.
Sistem
kelamin padaikan jantan disusun
oleh Testis,vasa deferensia
dan lubang genital.Testis, terletak di bawah gelembung renang dan di atas
intestinum. Bentuk testes agak kompak dan berwarna putih. Di dalam testes
dihasilkan spermatozoa. Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis.
Bentuk spermatozoa bermacam-macam tergantung kepada spesies ikan. Alat
penggantung testes disebut mesorchium. Vasa deferensia, merupakan dua buah
saluran sperma yang bergabung pada bagian belakangnya membentuk suatu ruang
genital yang terbuka ke arah luar, terletak di antara ureter atau papila
urinaria dan anus. Lubang genital (porus genitalia), merupakan lubang yang
terbuka ke arah luar dan tempat pelepasan sperma. (Moyle, P.B. and J.J. Cech,
Jr. 1988).
III.MATERI
DAN METODE
3.1
Materi
3.1.1
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gunting
bedah, baki plastik, pinset, cutter, alat tulis, kamera, dan buku gambar.
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan
nilem jantan dan ikan nilem betina.
3.2
Metode
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
1.1
Pembahasan
Saluran urogenital
adalah suatu saluran yang merupakan gabungan dari saluran ginjal dengan saluran
kelamin. Letak saluran urogenital berdekatan dengan anus. Saluran ekskresi merupakan
saluran untuk mengeluarkan sisa metabolisme seperti karbondioksida
dan urin. Saluran ekskresi pada ikan adalah ginjal yang berjumlah sepasang dan berwarna
kuning kecoklatan (Rochman, 2009).
Praktikum
ini ikan yang digunakan adalah ikan nilem (Osteochilushasselti),
diketahui bahwa ikan nilem memiliki saluran urine dan saluran reproduksi menyatu.
Hasil pengamatan, ikan jantan memiliki
gonad berwarna putih, hal
ini sesuai dengan pernyataan referensi yang menyatakan bahwa, kebanyakan testis
(gonad jantan) memiliki warna putih atau kekuningan (Widi, 2012). Testis terletak
di usus (bersatu dengan usus) hal tersebut sesuai dengan referensi yang
menyatakan bahwa testis berjumlah sepasangdan di gantungkan pada dinding tengah
rongga abdomen (Listia, 2009).
Gonad ikan betinaberwarna kuning kecoklatan,
seperti yang di katakan Tester danTakata (1953). Penampang gonad ikan betina tampak bulat dengan warna kuning
kecoklatan, hal ini menunjukan bahwa gonad telah masak. Terletak di dekat usus,
letak gonad betina mengisi dua pertiga rongga perut atau hampir menutupi
organ-organ tubuh. (Khairuman dan Amril, 2007).
V.PENUTUP
2.1
Kesimpulan
Ikan
nilem memiliki organ urinaria berupa ginjal dan saluran urin, sementara untuk
organ reproduksi adalah gonad, pada nilem jantan gonad jantan adalah testis dan
berwarna putih. Sedangkan gonad betina merupakan ovarium yang berwarna kuning
kecoklatan.
5.2
Saran
Dianjurkan
bahwa pada saat pembedahan ikan dilakukan dengan hati-hati dan secara perlahan,
agar organ dalam pada ikan tidak rusak dan tidak melukai tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Cholik, F., Jagatraya, A.G., Poernomo,
R.P., & Jauzi, A. 2005. Akuakultur
Tumpuan Harapan Masa Depan Bangsa. Masyarakat Perikanan Nusantara kerjasama
dengan Taman Akuarium Air Tawar. Jakarta 415 hlm.
KhairumandanAmri.
2007. BudidayaLeleLokalSecaraIntensif.
Agro Media : Jakarta.
Moyle, P.B. and
J.J. Cech, Jr. 1988. Fishes. An Introduction to Ichthyology.Second edition.
Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Rochman, S. N., Sri
Widayati, M. Miah. 2009. Biologi : SMA
dan MA Kelas XI.. PusatPerbukuan; DepartemenPendidikanNasional, Jakarta.
Tester,
A. L. and M. Takata. 1953. Contribution
on the Biology of the Aholehole A Potential Baitfish. Hawaii Mar. Lab.
Contr. No. 38.
Komentar
Posting Komentar